Kenakalan
Remaja
Faktor
ekonomi sangat berpengaruh dalam kasus kenakalan remaja, dikarenakan gaya hidup
remaja yang berekonomi rendah akan menyesuaikan dengan lingkungan masyarakat
yang mempunyai gaya hidup serupa. Banyak remaja yang melampiaskan kenakalan
mereka melalui pola perilaku diluar batas, bisa dengan berpenampilan yang tidak
sesuai syariat agama atau sudah tidak hormat lagi kepada orang tua.
Pergaulan
bebas remaja juga menjadi pusat perhatian masyarakat karena hal itu
mencerminkan akhlak yang kurang baik dan dipandang tidak bermoral. Selain
berdampak pada diri remaja itu sendiri, masyarakat juga takut berdampak pada
lingkungan sekitar. Macam-macam pergaulan bebas remaja yang marak dilakukan,
seperti sering keluar malam hanya untuk berkumpul dengan teman-temannya. Apalagi
remaja wanita yang keluyuran malam sambil merokok dipinggir jalan, tak jarang
pula ada yang beradegan mesra di tempat-tempat umum. Minuman keras pun selalu
tersedia di dalam perkumpulan yang menghabiskan waktu malam dengan sia-sia.
Kenakalan remaja dipengaruhi juga karena kurangnya perhatian orang tua, entah
karena orang tua sedang sibuk dengan pekerjaannya sampai tidak sempat
memperhatikan perkembangan anak, atau orang tua lah yang terlalu membebaskan
sang anak dalam pergaulannya.
Ada
juga faktor dari masalah keluarga yang menjadi beban remaja. Seperti orang tua
yang telah bercerai, atau kedua orang tua yang sering bertengkar di rumah
membuat anak tidak betah dan lebih memilih menghabiskan waktu diluar rumah,
dengan berbagai teman yang berlatar belakang berbeda, misalnya teman yang
mempunyai masalah yang sama akan lebih nyaman bercerita mengenai masalah
keluarga dan akan melakukan hal-hal yang membuat remaja lupa segala masalah
yang menderanya.
Mengatasi
kenakalan remaja bisa dengan memasukkannya ke sekolah yang berbasis agama,
mengarahkannya untuk masuk ke dalam lingkungan masyarakat atau sekolah yang
baik. Diberi pengarahan oleh orang tua, karena bagaimana pun bimbingan orang
tua sangat penting untuk perkembangan seorang anak, dalam hal ini orang tua
harus mampu menjadi pendengar yang baik untuk mendengarkan apa saja keluh kesah
yang dirasakan anaknya. Buat anak merasa nyaman dengan memberi solusi atau
nasihat tentang apa yang telah diceritakan oleh anak. Selain membuat anak
tenang, itu juga akan membangun kedekatan yang lebih kuat antara anak dan orang
tua.
Daftar
Pustaka
Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Kalimat Efektif. Bandung: PT Refika
Aditama
Akhaidah Sabarti, G. Maidar dkk. 2003. Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indoesia.
Jakarta: Erlangga.
Alwi, Hasan. 1992. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Karangan:
Narasi
Revisi
Buku
1.
KBBI
2.
Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa
Indonesia
3.
Ejaan Yang Disempurnakan
4.
Kalimat Efektif
5.
Pedoman Penulisan Tata Bahasa Baku
Bahasa Indonesia
6.
Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia
7.
Kamus Kata Baku Bahasa Indonesia
8.
Kelas Kata Dalam Bahasa Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar